This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

The Simpsons

Selasa, 24 Juli 2018

Edukasi Hukum Newton


Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=0B_oCGTh-54
Hukum gerak Newton adalah tiga hukum fisika yang menjadi dasar mekanika klasik. Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerakyang disebabkannya. Hukum ini telah dituliskan dengan pembahasaan yang berbeda-beda selama hampir 3 abad,[1] dan dapat dirangkum sebagai berikut:
  1. Hukum Pertama: setiap benda akan memiliki kecepatan yang konstan kecuali ada gaya yang resultannya tidak nol bekerja pada benda tersebut.[2][3][4] Berarti jika resultan gaya nol, maka pusat massa dari suatu benda tetap diam, atau bergerak dengan kecepatan konstan (tidak mengalami percepatan). Hal ini berlaku jika dilihat dari kerangka acuan inersial.
  2. Hukum Kedua: sebuah benda dengan massa M mengalami gaya resultan sebesar F akan mengalami percepatan a yang arahnya sama dengan arah gaya, dan besarnya berbanding lurus terhadap F dan berbanding terbalik terhadap M. atau F=Ma. Bisa juga diartikan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan turunan dari momentum linear benda tersebut terhadap waktu.
  3. Hukum Ketiga: gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang sama, dengan arah terbalik, dan segaris. Artinya jika ada benda A yang memberi gaya sebesar F pada benda B, maka benda B akan memberi gaya sebesar –F kepada benda A. F dan –F memiliki besar yang sama namun arahnya berbeda. Hukum ini juga terkenal sebagai hukum aksi-reaksi, dengan F disebut sebagai aksi dan –F adalah reaksinya.
Ketiga hukum gerak ini pertama dirangkum oleh Isaac Newton dalam karyanya Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica, pertama kali diterbitkan pada 5 Juli 1687.[5] Newton menggunakan karyanya untuk menjelaskan dan meniliti gerak dari bermacam-macam benda fisik maupun sistem.[6] Contohnya dalam jilid tiga dari naskah tersebut, Newton menunjukkan bahwa dengan menggabungkan antara hukum gerak dengan hukum gravitasi umum, ia dapat menjelaskan hukum pergerakan planet milik Kepler.

Modul Konsep Gaya



Selamat Datang dan Selamat Belajar di Wardaya College! Kamu dapat download modul & kumpulan soal dalam bentuk pdf pada link dibawah ini:

Definisi

Apa yang dimaksud dengan gaya? Konsep gaya dapat didefinisikan sebagai tarikan atau dorongan dan sangat berkaitan dengan aktivitas yang dapat mengubah kecepatan suatu objek, namun tidak semua gaya mengakibatkan benda bergerak.
Secara lebih lengkap konsep gaya adalah interaksi apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami perubahan gerak, baik dalam bentuk arah, maupun bentuk benda. Dengan kata lain, sebuah gaya dapat menyebabkan sebuah objek dengan massa tertentu untuk mengubah kecepatannya, atau mengalami percepatan, atau mengalami deformasi.
Gaya dilambangkan dengan simbol simbol F (force). memiliki besaran (magnitude) dan arah, sehingga merupakan besaran vektor. Satuan SI yang digunakan untuk mengukurnya adalah Newton (dilambangkan dengan N).

1. Jenis-jenis Gaya

Secara garis besar, jenis jenis gaya dikelompokkan menjadi dua, yaitu sentuh dan tak sentuh (medan). Jika sebuah mobil mogok didorong kemudian mobil bergerak, saat bola ditendang, saat troli ditarik dan saat pegas ditarik sehingga meregang adalah beberapa contoh saat gaya sentuh dikerjakan pada suatu objek. Jadi gaya sentuh adalah konsep gaya yang harus terjadi kontak saat dikerjakan pada suatu objek,
Gaya tak sentuh tidak melibatkan kontak antar objek dan dapat bekerja melalui ruang hampa. Contoh gaya tak sentuh adalah gaya antar objek bermuatan atau gaya Coulomb, gaya tarik menarik antar benda bermassa atau gaya Gravitasi dan magnet.
Gaya Coulomb antara elektron dengan proton telah menjaga elektron tetap pada lintasan mengelilingi intim atom. Gravitasi menyebabkan Bumi dan planet-planet tetap mengelilingi Matahari. Pada magnet menyebabkan beberapa logam tertarik ke magnet dan juga membantu menentukan arah dengan kompas.
Berikut beberapa materi gaya dalam Fisika yang harus dipahami sebelum masuk ke hukum Newton.

(a) Gaya Berat

Gaya berat adalah konsep gaya gravitasi yang bekerja pada benda bermassa yang dalam rumus dilambangkan w, singkatan dari weight. Besar rumus mencari gaya berat dari benda yang bermassa m dituliskan sebagai:
w=mg

dengan g adalah percepatan gravitasi.

(b) Gaya Normal

Gaya normal adalah konsep gaya yang bekerja pada dua benda yang saling bersentuhan. Serta disimbolkan dengan N. Arah gaya normal tegak lurus dengan bidang sentuh.
Gaya Normal - rumus gaya fisika

(c) Gaya Gesek

Gaya gesek adalah konsep gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta gas adalah gaya Stokes.
Gaya Gesek - macam macam gaya dalam fisika
Gaya gesek statis adalah gaya gesek antara dua benda yang tidak saling bergerak. Besar gaya gesek antara dua permukaan yang bersentuhan adalah berkisar dari 0 dan memiliki nilai maksimum sebesar:
fs=μsN

dengan Î¼s adalah koefisien gesek statis. Setiap ada gaya luar (Feks) yang lebih kecil dari besar gaya gesek statis maksimum akan dilawan dengan gaya yang besarnya sama namun berlawanan arah. Jika ada gaya yang lebih besar dari gaya gesek statis maksimum maka sifat gaya tersebut dapat menyebabkan benda bergerak.
Gaya gesek kinetis (fk) adalah gaya gesek antara dua benda yang bersentuhan yang saling bergerak. Besar gaya gesek kinetis biasanya lebih kecil dari gaya gesek statis.
fs=μsN

(d) Gaya Sentripetal

Gaya sentripetal adalah rumus gaya yang bekerja pada objek yang bergerak melingkar. Besar gaya sentripetal sebanding dengan kuadrat kecepatan objek (v) dan berbanding terbalik dengan jari-jari lintasan (r).
fsp=mv2r

Sifat gaya sentripetal selalu mengarah ke pusat lingkaran.

2. Menggambar Vektor Gaya

Konsep gaya sebagai besaran vektor dapat digambarkan dengan anak panah. Arah anak panah menunjukkan arah gaya dan panjang anak panah merepresentasikan besar gaya. Panjang anak panah harus proporsional dengan besar gaya. Jika gaya sebesar 4 N digambarkan dengan garis sepanjang 1 cm, maka gaya sebesar 8 N harus digambarkan dengan garis sepanjang 2 cm. Berikut contoh menggambar vektor gaya secara proporsional.
Menggambar Vektor Gaya - peta konsep gaya

3. Penjumlahan Gaya

Karena gaya adalah besaran vektor maka penjumlahannya harus mengikuti aturan penjumlahan vektor. Ada dua metode menjumlahkan vektor yaitu metode grafis dan metode analisis grafik.

(a) Metode Grafis

Metode grafis adalah dengan cara mengambarkan vektor-vektor yang dijumlahkan secara proporsional dan presisi kemudian mengukur hasil resultannya. Berikut contoh penjumlahan gaya dengan metode grafis.
Metode Grafis - rumus mencari gaya
Untuk menghitung hasil penjumlahannya dapat menggunakan aturan cosinus.
FR2=F12+F22+2F1F2cosα

dengan Î± adalah sudut yang diapit oleh kedua vektor gaya. Pada kondisi-kondisi khusus seperti Î±=0 dan Î±=90 persamaan (1) dapat menjadi persamaan (2) dan (3).
Untuk Î±=0,
FR2=F12+F22+2F1F2cos0FR2=(F1+F2)2FR=F1+F2

Untuk Î±=90,
FR2=F12+F22

(b) Metode Analisis Grafik

Pada metode analisis grafik macam macam gaya dalam fisika yang akan dijumlahkan diuraikan ke sumbu x dan sumbu y. Kemudian semua komponen di sumbu x dijumlahkan sehingga diperoleh resultan gaya di sumbu x.
Cara yang sama digunakan dalam menentukan resultan gaya di sumbu y. Sehinggaresultan akhir adalah penjumlahan antara reultan gaya di sumbu x dan di sumbu y, untuk lebih jelasnya bisa dilihat di gambar berikut.
Metode Analisis Grafik - peta konsep gaya
Berdasarkan gambar tersebut maka diperoleh:
?5b
Karena Rx dan Ry membentuk sudut 90 maka dengan mudah resultan gaya R dapat ditentukan.
R=Rx2+Ry2

Contoh Soal & Pembahasan

Tiga gaya dengan besar masing-masing 2N, 3N dan 5N memiliki arah seperti pada gambar berikut.
Contoh Soal Gaya & Pembahasan
  1. Gambarkan hasil dari F1+F2F3!
Penyelesaian:
peta konsep gaya
  1. Melalui metode analisis grafik, tentukan besar dari F1+F2F3!
Penyelesaian:
Untuk dapat diselesaikan dengan metode analisis grafik, maka terlebih dahulu harus menguraikan semua gaya ke sumbu x dan sumbu y.
contoh soal metode analisis grafik
Berdasarkan gambar tersebut maka diperoleh:
tabel metode analisis grafik
Sehingga besar